Akhirnya kita bersama, sayang...

12 April 2012, beberapa hari sebelum kamu diwisuda. Mungkin sebulan yang lalu kita kembali dekat. Tanpa terasa, ingatan manis bukan lagi tentang kita minggu lalu atau entah kapan, tapi kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi.

Ketakutan datang. Mengingat semua yang pernah terjadi sebelumnya di antara kita. Rasa yang kau buang jauh-jauh. Memperingatkan diri sendiri untuk tidak jatuh lagi dalam kondisi seperti waktu itu. Aku tidak pernah tahu apa akhirnya kamu berniat merubah ujung cerita, atau merubah sikap menjadi teman yang baik. Sampai akhirnya aku mengungkapkan kegamanganku, dan tahu bahwa kamu pun memikirkan apa yang ku pikirkan.

Aku menyusun pola-pola perilaku dan semua pikir yang kamu ungkapkan menjadi sebuah gambaran perasaan. Meyakinkan diri bahwa itu sesuatu yang baik dan bisa aku percaya. Kamu, dan semua rasa yang menyatukan kita.

Sejujurnya, aku merasa seperti seorang buta yang berpegangan pada sebuah tongkat yang entah terbuat dari apa. Hanya saja aku harus tetap percaya bahwa tongkat ini dapat ku andalkan.

Bukankah dia yang sejak lama aku pikirkan? Bukankah dia yang bayangannya menenangkan? Bukankah dia yang kukirim rindu dalam doa selepas sholat?

Akhirnya kita bersama, sayang... :')
Category: ,

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.